MATERI PERTEMUAN KE 4

PERTEMUAN KE 4 HARI KAMIS 

Selesai bermain, Pak Rudi mengajak Edo mengumpulkan air seni kelinci. Air seni kelinci tersebut oleh Pak Rudi disalurkan melalui saluran-saluran air dan dikumpulkan ke dalam satu wadah penampungan. “Ih, bau sekali, Pak,” kata Edo. “Benar, Edo. Meskipun bau, tetapi air seni kelinci ini sangat baik digunakan sebagai bahan pupuk cair organik untuk tanaman. Sayuran akan tumbuh dengan subur, tanaman buah akan cepat berbuah, dan tanaman bunga akan cepat berbunga,” jawab Pak Rudi. Tiba-tiba, Pak Eko datang ke kandang kelinci. Pak Eko meminta air seni kelinci milik Pak Rudi untuk memupuk sayuran di belakang rumahnya. Dengan ikhlas, Pak Rudi pun memberikan sebagian air seni kelinci tersebut kepada Pak Eko. “Pak, kenapa air seni kelinci itu diberikan kepada Pak Eko? Kan Sayang, Pak?” tanya Edo penasaran. “Iya, tidak apa-apa, Edo. Kita harus saling membantu. Jika ada orang yang membutuhkan bantuan, kita harus secara ikhlas dan suka rela memberikan bantuan. Karena kita makhluk sosial, artinya tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain,” jawab Pak Rudi. “Dan ingat, saling membantu dan tolong-menolong adalah bentuk dari pengamalan sila Pancasila juga lho,” tambah Pak Rudi. “Benar sekali, Pak. Jika tidak salah, Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,” kata Edo. Untuk lebih memahami nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, bacalah bacaan berikut dengan seksama. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Sila-Sila Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia bukan lagi suatu hal yang baru bagi masyarakat Indonesia. Dari zaman dahulu, nilai-nilai Pancasila memang sudah terkandung dalam kehidupan sosial budaya masyarakat kita. Nilai-nilai tersebut telah meliputi berbagai aspek kehidupan dan masih tetap dipelihara sampai saat ini. Nilai-nilai Pancasila perlu sekali kita kembangkan dalam kehidupan sosial budaya. Hal ini dimaksudkan agar tercipta suasana yang tenang, sejahtera, damai, dan aman. Tanpa nilai-nilai tersebut, kita tidak akan dapat mencapai semua itu. 
1. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Beriman kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianutnya. Nilai yang terkandung dalam sila ini juga mengharuskan kita untuk saling menghormati dan bekerja sama antarpemeluk agama yang berbeda-beda. Kita tidak boleh memaksakan suatu agama dan keperyaaan kepada orang lain, kita harus saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah. 
2. Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Setiap warga negara hendaklah mengakui persamaan derajat, persamaan kewajiban antara sesama manusia sebagai asas kebersamaan bangsa Indonesia, dan persamaan hak. Dengan menjunjung tinggi persamaan derajat, hak, dan kewajiban, maka seluruh bangsa Indonesia bersama- sama akan mampu menegakkan dan juga memelihara kebersamaan. Penerapan nilai ini dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan mengembangkan rasa saling mencintai sesama manusia, sikap tenggang rasa, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, serta berani menegakkan kebenaran dan keadilan.
 3. Persatuan Indonesia. Makna dan nilai yang terkandung dalam sila ini adalah menjaga persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia. Dengan menerapkan sikap cinta tanah air, rela berkorban demi bangsa dan negara, serta memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika. 
4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama. Kedudukan yang sama tersebut hendaknya digunakan secara sadar dengan mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Selain itu, warga negara Indonesia harus selalu mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan suatu persoalan bersama. Penerapan dalam sikap sehari-hari adalah dengan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan golongan, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, serta mengutamakan budaya musyawarah dalam menyelesaikan masalah dengan diliputi oleh semangat kekeluargaan.
 5. Nilai-nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kita harus menghindarkan diri dari sifat pemborosan, selalu bergaya hidup mewah, dan perbuatan-perbuatan yang merugikan kepentingan umum. Bekerja keras dan menghargai hasil kerja keras orang lain sangat dibutuhkan dalam mewujudkan sikap kebersamaan. 

Di samping itu, harus dikembangkan pula sikap adil terhadap sesama, menghormati hak orang lain, serta menolong dan menghargai orang lain. Gotong royong. sila ke ? … 
Rajin beribadah. sila ke ? … 
Melaksanakan hasil keputusan musyawarah secara bertanggung jawab. sila ke ? … 
Tidak membeda-bedakan antara yang kaya dengan yang miskin. sila ke ? … 
Memberikan kesempatan kepada orang tua untuk duduk ketika berada di angkutan umum. sila ke ? … 
45 butir butir Pancasila yang baru sesuai dengan Tap MPR no. I/MPR/2003. Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Berani membela kebenaran dan keadilan. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain. Sila ketiga: Persatuan Indonesia Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaran / perwakilan Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan. Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Menghormati hak orang lain. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. Suka bekerja keras. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. Indonesia merupakan salah satu negara terluas didunia dengan total luas negara 5.193.250 km² (mencakup daratan dan lautan). Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara terluas ke-7 didunia setelah Rusia, Kanada, Amerika Serikat, China, Brasil dan Australia. Jika dibandingkan dengan luas negara-negara di Asia, Indonesia berada diperingkat ke-2. Dan jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia menempatkan dirinya sebagai negara terluas di Asia Tenggara.






Setelah mengetahui luas dan letak wilayah negara Indonesia, sekarang giliranmu untuk mengetahui luas dan letak wilayah tempat tinggalmu. Gambarkan ke dalam sebuah peta sederhana.

Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat kamu bisa melakukan pengamatan langsung dan bertanya kepada para pengurus RT, RW, atau tokoh masyarakat di wilayah tempat tinggalmu. Adapun yang harus kamu tampilkan pada peta adalah sebagai berikut. 
1. Pertegas posisi rumahmu. 
2. Batas-batas RT.
 3. Rumah.
 4. Jalan. 
5. Ladang, kebun, sawah, bukit, atau hutan. 
6. Sungai atau aliran air.

Mengenali wilayah tempat tinggal kita akan menjadikan kita lebih mencintai lingkungan tempat tinggal kita. Bagaimana dengan kamu? Seberapa kenalkah kamu terhadap lingkungan tempat tinggalmu? Agar semakin mengenal lingkunganmu, buatlah cerita singkat berdasarkan peta wilayah yang telah kamu buat. Bacakan ceritamu di depan teman-temanmu. Pada saat salah seorang temanmu bercerita tentang wilayah tempat tinggalnya, dengarkan dengan saksama dan temukan ide-ide pokok ceritanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lupa Password Wifi ? ini cara melihatnya dengan CMD

MATERI PERTEMUAN KE 41

MATERI PERTEUAN KE 43